Sebagai anak perempuan tulen, tentu di masa kecil aku suka bermain masak-masakkan. Tapi jangan tanya sekarang apakah aku bisa masak atau tidak. Yang namanya masak-masakkan, pasti cuma masak bohong-bohongan maka wajar bila di masa dewasa tetap tidak bisa masak.
Peralatan Memasak
Bermain masak-masakkan tentu
membutuhkan peralatan memasak dan bahan masakan yang juga bohongan alias
tiruan. Peralatan masak-masakan memang bisa dibeli di toko-toko
terdekat. Alat masak-memasak ini dibuat mirip dengan aslinya dalam
berbagai warna serta bentuk yang lebih mini. Namun, sebagai anak kampung
di suatu dusun di daerah Boyolali, aku dan teman-teman masa kecilku
jarang menggunakan peralatan mainan yang dijual di toko. Kami lebih
sering menggunakan peralatan bekas seperti berbagai macam botol, batok
kelapa, kaleng susu, tutup kaleng roti, atau wadah-wadah lain yang sudah
tidak terpakai. Jadi, ternyata sejak kecil kami sudah diajarkan
sederhana, hemat, juga mendaur ulang sampah atau barang-barang yang
sudah tak terpakai.
Bahan Masakan
Sementara untuk bahan masak-masakannya,
kami menggunakan bahan alami yang dengan mudah bisa diperoleh di
sekeliling tempat tinggal kami. Kami biasa mencari bahan masakan di
kebun, di belakang rumah, di kali, di sawah, atau di dalam rumah.
Semuanya alami, tanpa bahan pengawet atau bahan pewarna. Namun, tetap
berbahaya bila dimakan sungguhan. Ya iyalah, namanya juga
masak-masakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar